Tuesday, May 1, 2012

Sekilas tentang film Laskar Pelangi




Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. 


Mereka adalah:
Ikal aka Andrea Hirata
Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
Kucai; Mukharam Kucai Khairani
Borek aka Samson
Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
Harun; Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan






Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.



Naskah Laskar Pelangi diadaptasi menjadi sebuah film tahun 2008 yang berjudul sama. Film Laskar Pelangi diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza. Skenario adaptasi ditulis oleh Salman Aristo dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Menurut Andrea Hirata, dengan diadaptasi menjadi sebuah film, pesan-pesan yang terkandung di bukunya diharapkan dapat lebih menyebar ke khalayak lebih luas.
Film ini penuh dengan nuansa lokal Pulau Belitong, dari penggunaan dialek Belitung sampai aktor-aktor yang menjadi anggota Laskar Pelangi juga adalah anak-anak asli Belitung. Lokasi syuting juga di Pulau Belitung dan biaya produksinya mencapai Rp 8 Miliar. Setelah itu disusul dengan drama musikal dan serial televisinya.




courtesy: http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi

No comments:

Post a Comment